Kemah (Live in) Kebangsaan Lintas Agama dan Lintas Generasi

Majelis Daerah Besuki Barat menjadi salah satu tempat pelaksanaan program pengembangan kerjasama lintas iman kategorial wanita di tahun 2022. Dengan terlaksananya program KAUM MA GKJW ini, diharapkan terwujud relasi lintas iman antara wanita dan pemuda, yang siap membangun jejaring kerjasama dengan pemerintah dalam menghadapi masalah kependudukan di Indonesia.
Jemaat Rejoagung yang bersedia menjadi tempat terlaksananya kegiatan, mengemas program ini dalam Kemah (Live In) Kebangsaan Lintas Agama dan Lintas Generasi. Peserta yang mengikuti adalah wanita dan pemuda GKJW, serta dari agama Islam, Katolik, Hindu, dan penganut kepercayaan yang diminta hadir oleh para utusan jemaat selingkup MD Besuki Barat. Kegiatan yang terlaksana pada 10 – 11 September 2022 tersebut mengusung tema “MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM SEMANGAT KEBANGSAAN.”
Pdt. Rena Kartikaningrum yang melayani di Jemaat Rejoagung menyampaikan bahwa Kemah (Live In) kebangsaan ini dicetuskan oleh GKJW bersama SIla Emas (Forum Silaturahmi Lintas Agama Dan Elemen Masyarakat) Jember. Hal yang sama juga ditegaskan oleh Bpk. Ignatius Sumarwiadi selaku Ketua Sila Emas Jember dalam sambutannya. Dijelaskan pula bahwa dalam kemah kebangsaan ini, ada 5 hal yang digeluti, yaitu: merayakan perbedaan, wawasan kebangsaan, meningkatkan toleransi, meningkatkan perekonomian, serta resolusi ke depan.

Pembukaan kemah kebangsaan ini dihadiri oleh Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto, ST,IPU, serta para tokoh agama dan kepercayaan. Dalam sambutannya, Bupati Jember menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kemah kebangsaan tersebut, karena semua pemeluk agama dan kepercayaan sama-sama memiliki tanggung jawab mewujudkan masyarakat Jember yang makmur dan sejahtera.
Selain komitmen tersebut, GKJW Rejoagung bersama-sama dengan Bupati Jember dan tokoh agama lainnya membuat komitmen yang tertuang dalam bentuk deklarasi rumah ibadah ramah anak. Salah satu poin penting dalam deklarasi rumah ibadah ramah anak adalah memenuhi hak anak. Setelah pembacaan deklarasi, Perwakilan tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan penganut kepercayaan, memimpin doa lintas iman secara bergantian. Penandatanganan deklarasi mengakhiri acara pembukaan kemah kebangsaan.
Talk show tentang Wawasan Kebangsaan dan toleransi yang difasilitasi oleh DP3AKB dan BAKESBANGPOL diikuti oleh semua peserta. Begitu juga dengan dialog budaya, malam gelar seni, dan outbound. Kelompok muda dan kelompok wanita mengikuti kegiatan berbeda pada saat penyampaian materi Pemberdayaan Ekonomi serta materi Dinamika Kelompok Moderasi dan Toleransi. Materi Pemberdayaan Ekonomi disampaikan oleh Ibu Dr. Luluk Mashluchah, S.H.I., M.Pd.I, sedangkan materi Dinamika Kelompok Moderasi dan Toleransi disampaikan oleh Drs Joko Sutriswanto.
Dengan berakhirnya kegiatan kemah kebangsaan ini, diharapkan bertambahnya jumlah kader wanita dan pemuda lintas iman untuk membangun jejaring dalam mengatasi permasalahan di konteks Indonesia.

Sumber: https://gkjw.or.id/berita/kemah-live-in-kebangsaan-lintas-agama-dan-lintas-generasi/